Surabaya, Aktual.com – Setelah melakukan penyisiran selama kurang lebih satu jam, tim gegana Polda Jatim tidak menemukan adanya bom di Rumah sakit Mitra Keluarga Surabaya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Matanentte pun menduga ancaman bom di RS Mitra Keluarga hanya bermotif iseng.
Saat dihubungi, nomor si pengirim pesan ancaman yang disebut bernama Hondi pun ternyata hanya dicatut oleh si pengirim asli.
Kata Matanentte, Hondi justru terkejut saat dihubungi kepolisian. Sebab saat ancaman itu terjadi dia justru sedang berada di suatu tempat sauna di Surabaya. “Sedangkan pengirim asli justru berada di luar Pulau Jawa, tepatnya di Kalimantan,” ujar Matanentte, di Surabaya, Rabu (29/7).
Dipastikan Matanentte, pihaknya akan tetap melacak keberadaan si pengirim pesan terror tersebut sebab sudah meresahkan masyarakat. “Dia iseng dan dikirim faks melalui ponselnya sendiri,” ujar dia.
Seperti diketahui, Rumah sakit Mitra Keluarga di kawasan Darmo Satelit Town Surabaya dikirimi pesan berisi ancaman bom. Ancaman dikirim lewat faks rumah sakit tersebut di lantai 6. Isi ancamannya “Bom akan meledak di beberapa titik dalam kawasan rumah sakit. Mohon diamankan.”
Pesan itu dikirim melalui ponsel berikut nama pemiliknya. Pengirim atas nama Hondi 0813309xxxx. Usai mendapat faks tersebut, petugas rumah sakit langsung melapor ke Polsek Sukomanunggal dan diteruskan ke Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim.
Untuk antisipasi jika memang ada bom, regu tim Gegana dari Polda Jatim dikerahkan. Mereka melakukan penyisiran di sudut-sudut rumah sakit. Tidak terjadi kepanikan atau pun ketakutan pada pasien-pasien rumah sakit. Sebab petugas sengaja tidak menginformasikan kepada pasien, agar pasien tetap tenang.
Artikel ini ditulis oleh: