Jakarta, Aktual.co — Energy Watch Indonesia (EWI) menilai bahwa rencana PT Pertamina (Persero) meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) varian baru bernama Pertalite berada pada urgensi yang tidak tepat. Pasalnya, munculnya BBM Pertalite ini justru mencuat di tengah hangatnya polemik penghapusan BBM Premium.
“Rencana Pertamina dengan launching Pertalite sebetulnya sah-sah saja. Tetap menjadi masalah dan polemik karena munculnya Pertalite ini dibarengi dengan wacana penghapusan premium (RON 88). Ini memang aneh, ada upaya Pertamina lari dari tugas yang dibebankan negara kepadanya karena bisnis RON 88 ini harganya ditentukan oleh Pemerintah,” ujar Direktur Eksekutif EWI Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Selasa (21/4).
Ferdinand juga mempertanyakan strategi Pertamina dalam memasarkan produk barunya itu mengingat belum tersedianya infrastruktur untuk Pertalite di setiap SPBU.
“Apakah Pertamina akan mengosongkan tangki Premium 88 di SPBU dan diisi Pertalite? Apakah hal ini diijinkan? Dan apakah itu tidak akan merusak spek (spesifikasi) Pertalitenya,” ujarnya.
Dirinya meminta Pertamina jangan asal ngomong dulu sebelum kebijakan peluncuran Pertalite dikaji secara benar.
“Kita tidak menghalangi Pertamina untuk memasarkan Pertalite kapanpun, tapi jangan menghapus RON 88. Artinya silahkan Pertamina bangun infrastrukturnya dengan membangun pompa tersendiri untuk Pertalite, tidak boleh menggunakan pompa existing karena akan mengganggu BBM lain. Ini yang tidak boleh, Pertamina jangan main-main dengan yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” tambah dia.
Ia menerangkan, Pertalite RON 90 sangat tidak tepat untuk diluncurkan mengingat saat ini masih ada RON 88 yang menjadi primadona di tengah masyarakat.
“Atau jangan-jangan nanti yang dijual juga produk yang sama dengan yang dijual sekarang hanya ganti nama saja dari Premium jadi Pertalite yang dijual dengan harga baru sebagai cara untuk menaikkan harga terselubung,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka













