Jakarta, Aktual.com — Polda Sulawesi Tenggara mendeteksi dua kabupaten penyelenggara pemilihan kepala daerah rawan terjadi konflik di tengah masyarakat. Kedua kabupaten penyelenggara pilkada yang rawan terjadi konflik tersebut adalah Kabupaten Muna dan Buton Utara.
“Dua kabupaten itu sangat berpotensi terjadi kerawanan sosial karena pengamanan di dua wilayah kabupaten tersebut hanya ditangani satu Polres,” kata Kapolda Sultra, Brigjen Pol Arkian Lubis di Kendari, Kamis (30/7).
Oleh karena itu kata dia, untuk mencegah terjadinya gesekan di tengah masyarakat saat proses penyelenggaraan pilkada, maka jajaran Polda akan menempatkan personil petugas yang banyak di dua kabupaten tersebut.
“Sebagian besar dari dua per tiga kekuatan Polri yang akan kita turunkan mengamankan pilkada di sejumlah kabupaten di Sultra, akan ditempatkan di Muna dan Buton Utara,” katanya.
Di Sultra kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada serentak tahun 2015 sebanyak tujuh kabupaten.
Ketujuh kabupaten tersebut yakni, Kabupaten Muna, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan, Konawe Utara, Buton Utara, Konawe Selatan dan Wakatobi.
Menurut Kapolda, secara umum, situasi keamanan di wilayah Sultra menjelang penyelanggaran pilkada serentak di tujuh kabupaten masih tetap aman dan kondusif.
Dia mengimbau masyarakat di daerah yang menyelenggarakan pilkada untuk berpartisipasi menjaga situasi keamanan di wilayah masing-masing.
Dengan begitu kata dia, potensi kerawanan sosial yang tidak diinginkan terjadi oleh semua pihak, bisa dikendalikan sehingga situasi keamanan tetap kondusif.
“Kita harapkan masyarakat dapat bersama-sama petugas keamanan menjaga situasi keamanan, sehingga penyelenggaraan pilkada bisa berjalan aman, lancar dan damai,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu