Bogor Aktual.com —Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat akan mengembangkan paket wisata baru yang dapat mendorong Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita sudah berencana mengembangkan paket-paket wisata lain, seperti untuk anak-anak sekolah mulai dari TK, SD sampai perguruan tinggi. Kita akan bekerja sama dengan dinas pariwisata setempat dan LSM lingkungan,” kata Kepala PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, Didik Widiatmoko kepada wartawan, Jumat (31/7).
Menurut Didik, selama ini PKT Kebun Raya Bogor-LIPI menghasilkan PNBP sebesar Rp15 miliar setiap tahunnya, jumlah tersebut termasuk cukup besar dibanding lembaga-lembaga milik pemerintah lainnya.
Namun, pihaknya bertekad untuk memenuhi tantangan yang diberikan Menpan-RB yang menuntut setiap lembaga negara meningkatkan PNBP termasuk Kebun Raya Bogor-LIPI yang diminta untuk berbenah, tidak hanya tata kelola, kebersihan, dan keamanannya juga. Termasuk pemasarannya juga diminta untuk diperluas, dengan melibatkan dinas pariwisata setempat.
“Kami bertekad untuk meningkatkan PNBP, mungkin dengan paket-paket wisata yang lebih menarik, supaya pengunjung lebih tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh kebun raya,” katanya.
Didik mengatakan, pihaknya juga akan mengembangkan kegiatan menarik seperti wisata malam (night adventure), mengajak anak-anak sekolah untuk melihat kehidupan malam, seperti polinasi bunga, mengamati proses-proses pembungaan, fenomena-fenomena malam hari yang berhubungan dengan biologi dan lingkungan hidup.
“Wisata malam ini mungkin akan lebih menarik,” katanya.
Sebelumnya, Kebun Raya Bogor-LIPI mendapat kunjungan dari Menteri Pendayaguaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, Kamis (30/7) kemarin. Dalam kunjungan kerjanya, menteri meninjau dan mengamati kondisi kebun seluas 87 hektar tersebut.
Beberapa catatan yang ditemukan menteri dalam kunjungannya, dan meminta kebun raya untuk membenahi tata kelola, kebersihan dan keamanan serta kenyamanan pengunjung. Perbaikan gedung-gedung lama juga dilakukan agar bangunan lebih indah dan rapi, serta tidak menghilangkan status cagar budayanya.
“Sebagai salah satu sektor penghasil devisi negara, Kebun Raya Bogor harus dirawat dengan baik, tidak boleh ada sampah, tidak boleh ada pohon yang tumbang, indah dipandang keasrian, keamanan juga harus dijaga,” kata Menteri.
Menteri menambahkan, Kebun Raya Bogor adalah badan layanan umum yang menghasilkan PNBP dari sektor ekowisata bagi negara, sudah menjadi kewajiban Pemerintah untuk memantau hasil yang diperoleh dari pendapatan viskal masyarakat, dan dapat kembali ke masyarakat dengan pemeliharaan yang baik, disiplin kerja aparatur negara.
“Ada tanggung jawab Menpan-RB mengingat Kebun Raya Bogor berada di jantung Kota Bogor, merupakan wilayah konservasi untuk serapan air. Hal tersebut harus betul-betul dijaga, tidak boleh dikelola asal-asalan, terlantar, tidak boleh menimbulkan ketidakpuasan di masyarakat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid