Mataram, Aktual.com — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menetapkan provinsi Nusa Tenggara Barat bisa menjadi lumbung jagung nasional di tahun 2016.
“NTB kita tetapkan yang kedua setelah Sulawesi Tengah,” kata Andi Amran Sulaiman saat menghadiri rapat koordinasi swasembada pangan dan antisipasi kekeringan NTB, bertempat di Makorem 162 Wira Bhakti di Mataram, Jumat (31/7).
Amran berharap, luas areal jagung di NTB bisa ditambah dua kalipat hingga 250 ribu hektare di tahun 2015, guna mendukung program swasembada jagung nasional. Bahkan, jika produksi jagung meningkat, maka ia memastikan Indonesia, tidak lagi akan mengimpor jagung.
“Saya pastikan bahwa kita tidak akan lagi mengimpor jagung. Karena tahun ini saja NTB mengekspor jagung sebanyak 125 ribu ton, dan secara nasional kita menargetkan 300-500 ribu ton yang kita ekspor,” jelasnya.
Bahkan, dalam waktu dekat Indonesia, menurut Arman, Indonesia akan mengekspor jagung sebanyak 12 ribu ton.
“Ini sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah sendiri telah menetapkan sejumlah provinsi di Indonesia, yang akan menjadi lumbung jagung nasional, diantara Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan juga Jawa Timur.
“Untuk itu disetiap provinsi ini kita genjot luas lahan sehingga produksi jagung menjadi meningkat dan kita bisa bebas dari impor jagung di tahun depan,” katanya.
Pemerintah Provinsi NTB melalui program Pijar atau akronim dari sapi, jagung, dan rumput laut yang digalakkan sejak 2008, pengembangan jagung di NTB gencar dilakukan. Bahkan, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura NTB menyebutkan produksi jagung NTB meroket dari sebelum adanya program Pijar sebesar 350.000 ton menjadi 785.864 ton pada 2014.
Artikel ini ditulis oleh: