Jakarta, Aktual.com – Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Jombang, mengundang perhatian banyak pihak. Salah satunya seniman kelahiran Jombang, Muhammad Holis Satriawan.
Dalam rangkaian halal bi halal seniman di Surabaya, Holis menuangkan kepeduliannya terhadap hasil muktamar NU ke atas kanvas berukuran 1,5 meter.
Dalam waktu 10 menit, kepiawaiannya menggores kuas di atas kanvas memunculkan lukisan kursi bertuliskan ‘Nahdlatul Ulama’ dan bertemakan ‘Bangkitlah Ulamaku.’
Dengan lukisan yang rencananya akan dikirim ke Jombang itu, Holis berharap muktamar bisa berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang menyejukkan.
“Tidak ada saling fitnah dan tidak bisa mendamaikan semuanya,” harap dia, Jum’at (31/7).
Dijelaskan dia, gambar kursi merupakan simbol dari siapa yang akan menduduki jabatan tertinggi sebagai hasil Muktamar NU nanti.
Holis berharap, yang bakal menduduki pucuk pimpinan pengurus NU benar-benar ulama yang paham hadist, Al-quran, kitab kuning dan sebagainya. “Jadi bukan hanya sekedar ulama biasa,” kata dia.
Berpegang pada kata “Nadlatul Ulama” yang berarti kebangkitan ulama, Holis berharap jiwa-jiwa ulama bisa dimunculkan seperti saat masa kebangkitan melawan penjajah.
“Nama NU kan dibentuk atas dasar bangkit dari keterpurukan, penjajahan dan sebagainya yang dibangkitkan oleh ulama,” kata dia.
Oleh karena itu, dia ingin ulama yang terpilih menakhodai NU nantinya adalah ulama yang ‘murni’ dan bukan sekedar yang punya kepentingan pribadi. Jika ada ulama yang punya kepentingan pribadi, Holis berharap tidak ikut campur hasil muktamar.
Dengan demikian, muktamar NU akan bisa menghasilkan pemimpin yang amanah dan bisa membawa umatnya pada kedamaian. Sebab, NU adalah milik umat, bukan milik kepentingan pribadi.
Artikel ini ditulis oleh: