Semarang, Aktual.com — Kegiatan usaha pada sektor ekonomi utama di Jawa Tengah pada tri wulan II-2015 menunjukan pertumbuhan dibandingkan triwulan I-2015. Tercatat, angka Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 36,80%, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT triwulan I-2015 sebesar 7,55%, namun relatif sama dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 35,90%.
“SBT adalah selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban “meningkat” dan yang memberikan jawaban “menurun”. Selanjutnya dikalikan dengan bobot sektor/subsektor. Meskipun kegiatan usaha tumbuh meningkat, kapasitas produksi pada triwulan II-2015 relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya,” kata Direktur Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia V wilayah Jateng-DIY, Marlison Hakim di Semarang, Senin (3/8).
Disebutkan pertumbuhan kegiatan usaha pada tiga sektor ekonomi utama di provinsi Jawa Tengah, yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan berupa hotel, dan restoran, serta sektor pertanian mulai dari perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan.
Efeknya, kondisi likuiditas dan kondisi rentabilitas perusahaan masih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.
Di sisi lain, kata dia, akses kredit ke perbankan mengalami hambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sejalan dengan itu akses ke perbankan yang mengalami hambatan berpengaruh pada kegiatan investasi pada triwulan II-2015 mengalami penurunan yang ditunjukkan melalui SBT sebesar 4,80% lebih rendah dari pada triwulan sebelumnya sebesar 10,08%.
“Dampaknya, penggunaan tenaga kerja mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya,” beber dia.
Sebagaimana tercermin melalui SBT sebesar (-0,37%) pada triwulan II-2015, sedangkan triwulan sebelumnya sebesar 0,80%. Sementara itu, tekanan harga jual pada triwulan II-2015 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Menurutnya, angka itu tercermin dari penurunan SBT dari 29,93% pada triwulan I-2015 menjadi 24,75% pada triwulan II-2015.
“Kegiatan usaha pada triwulan III-2015 diperkirakan akan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan angka SBT sebesar 45,66%. Pertumbuhan terjadi di hampir seluruh sektor, terutama pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan SBT sebesar 13,93%,” ujarnya.
Disampaikan secara umum responden memperkirakan kegiatan investasi pada triwulan III-2015 akan meningkat dibandingkan dengan realisasi investasi triwulan berjalan. Hal ini tercermin dari SBT realisasi investasi triwulan berjalan sebesar 4,80%, sedangkan SBT perkiraan investasi triwulan III-2015 sebesar 6,39%.
“Responden memperkirakan bahwa harga jual pada triwulan III-2015 akan meningkat yang tercermin melalui SBT sebesar 31,03% akibat dari biaya bahan baku/material, tenaga kerja dan peralatan yang akan meningkat,” pungkas dia. (Laporan: Muhammad Dasuki)
Artikel ini ditulis oleh: