Surabaya, Aktual.com – Banyak manuver dilakukan partai politik pada pilkada serentak 2015 di Surabaya. Mulai isu calon boneka, sampai barter paslon, dalam artian: partai pemilik paslon tunggal, bersedia merekom paslon di daerah lain yang kuasai paslon tunggal dari partai lain. Dan ini mungkin yang diduga menjadi kaburnya Haries dari KPU saat mendampingi Abror di KPU Surabaya.
Beredar kabar jika kaburnya Haries dari KPU diduga disebabkan lantaran pasangan calon PDI Perjuangan di Pacitan gagal mendaftar di KPU. Akibatnya, calon tunggal dari Demokrat di Pacitan, gagal maju dan pilkada harus ditunda.
Tak ayal, adanya kabar tersebut Haris yang merupakan rekomendasi dari PAN pun kabur dari KPU sebagai bentuk upaya penggagalan majunya Risma-Wisnu dari PDI Perjuangan.
Namun hingga berita ini ditulis, belum ada yang bisa dikonfirmasi.
Seperti diketahui, kabar berhembus pesat menyebutkan, sebelumnya DPC PDIP Surabaya bertemu dengan petinggi Partai Demokrat beberapa hari lalu.
Pertemuan tersebut PDIP mencapai kesepakatan dengan Demokrat agar Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya tetap terlaksana. Dimana Demokrat akan mengusung partainya untuk menandingi Risma, dengan catatan, PDIP harus mengusung calon untuk menandingi calon tunggal Demokrat di Pacitan.
Kesepakatan tersebut dilakukan dengan dalih agar pilkada di jatim bisa sukses dan digelar serentak tidak ada penundaan.
Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo saat itu juga telah bertemu Wisnu Sakti Buana yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya membicarakan masalah pilkada.
” Kita memang membahas pilkada. Salah satunya maju dalam pilkada. Tetapi kita belum membahas soal barter,” kata Sukarwo saat dikonfirmasi di Grahadi beberapa hari lalu.
Artikel ini ditulis oleh: