Jakarta, Aktual.com — Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa minat perusahaan domestik untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dalam rangka meraih pendanaan ekspansi dari pasar modal masih baik.
“Di ‘pipeline’ IPO BEI terdapat enam calon emiten saham pada semester kedua tahun ini. Dua perusahaan diantaranya akan mencatatkan sahamnya pada bulan Agustus ini,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa (4/8).
Ia memaparkan bahwa dua perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya pada Agustus ini yakni PT Gelombang Seismic Indonesia dan PT Bank Harda Internasional. Empat perusahaan lainnya yakni PT Vallianz Offshore Maritim, PT Victoria Insurance, PT Media Komunikasi Nusantara Korporindo, dan PT Internux.
Sementara itu tercatat, sampai dengan 31 Juli 2015 terdapat 11 emiten saham yang telah mencatatkan efeknya di Bursa, dengan dua diantaranya “relisting” (mencatatkan sahamnya kembali). Dari sisi penghimpunan dana dari 11 emiten itu sebesar Rp8,92 triliun rupiah, lebih tinggi 82 persen jika dibandingkan dengan penghimpunan dana pada periode sama.
“Target IPO BEI pada tahun ini belum berubah yakni sebanyak 32 perusahaan,” kata Samsul Hidayat.
Samsul Hidayat menambahkan bahwa dalam rangka menambah jumlah emiten di BEI, selain melalui sosialisasi kepada perusahaan calon emiten yang sudah rutin dilakukan, pihaknya juga akan makin memperkuat “database” perusahaan di Indonesia dari berbagai sumber baik lembaga pemerintah maupun swasta.
“Tujuannya untuk mendapatkan target calon emiten potensial sehingga proses edukasi dan sosialisasi menjadi lebih efektif dan efisien di tengah fluktuasi pasar saat ini,” katanya.
Dari aspek peraturan, lanjut dia, BEI juga akan membuka peluang lebih besar bagi perusahaan minyak dan gas, perusahaan yang belum lama beroperasi (startup), inovatif dan sejenisnya untuk bisa mendapatkan pendanaan dari pasar modal melalui program pencatatan khusus, seperti pencatatan untuk usaha, kecil, dan menengah (UKM).
Sebelumnya, Direktur Utama PT Kresna Graha Investama Tbk Michael Steven mengaku bahwa pihaknya mendapatkan mandat untuk melaksanakan penawaran saham perdana atau “initial public offering” (IPO) dari salah satu afiliasinya yakni PT Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life Insurance).
“Asuransi Jiwa Kresna merencanakan untuk melepas sekitar 20-30 persen saham baru ke publik pada rentang waktu di kuartal empat 2015 dan kuartal pertama 2016 mendatang,” ujarnya.
Ia mengharapkan bahwa pasar saham di dalam negeri kembali stabil sehingga IPO Asuransi Jiwa Kresna mendapatkan valuasi yang tinggi dan mendapatkan dana yang maksimal dari aksi korporasi itu.
Artikel ini ditulis oleh: