Semarang, Aktual.com – Kemarau panjang di beberapa wilayah Jawa Tengah berdampak kebutuhan krisis air bersih. Kondisi demikian dirasakan warga desa Cemara Deliksari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang berada dibagian datarang tinggi. Warga setempat terpaksa mencari sumber air bersih dengan berjalan sejauh tiga kilometer menuju sendang.
Konon, sedang yang kini dimanfaatkan warga setempat untuk mengambil air bersih merupakan tempat keramat para Waliyullah kanjeng Sunan Kalijaga. Meski diambil tiap hari oleh warga saat musim kering, namun tak pernah habis sumber air bersih tersebut. Walaupun kedalaman sendang cukup dangkal yang dipagar bumi memakai tembok.
Eko Wartono, warga Desa Cemara RT 06/VI, Deliksari Gunungpati mengatakan, sumber air yang berada di sendang tak pernah habis meskipun banyak warga yang mengambil air.
Menurutnya, sendang tersebut merupakan tempat keramat karena konon menjadi petilasan Sunan Kalijaga saat bertapa. Jejak Sunan Kalijaga masih bisa dilihat berupa kubangan air seluas 7 meter. “Ada ratusan warga yang ambil air di sini untuk memasak dan minum,” kata pria berusia 37 tahun tersebut, Selasa (4/8).
Tak hanya itu saja, katanya. Ada sejumlah juga memanfaatkan air sendang untuk mencuci pakaian dan mandi saban hari. Jumlah warga yang memanfaatkan air sendang setiap tahun kian bertambah. Jika awalnya hanya ada 15 KK, kini jumlahnya membludak menjadi 30 KK. “Sulitnya mencari pasokan air bersih sejak tiga bulan terakhir membuat warga berbondong-bondong mandi di sini setiap sore,” akuinya.
Desa Cemara merupakan salah satu wilayah endemis kekeringan di Kota Semarang. Saat memasuki kemarau panjang, mereka selalu membeli sedikitnya empat jerigen seharga Rp 10 ribu. Karena tanahnya terjal, warga harus bersusah payah mengambil air di sendang.
Artikel ini ditulis oleh: