Jakarta, Aktual.com — Pemerintah didesak agar serius menanggapi situasi kemarau yang mengakibatkan kekeringan disejumlah daerah, bahkan diprediksi potensi titik api yang akan bermunculan.
Demikian disampaiakan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (5/8).
“Dalam menghadapi situasi seperti ini kami berharap pemerintah tidak menganggap enteng dan menutupi berbagai masalah yang ditimbulkannya termasuk luasan kekeringan yang hanya disebut 110 ribuan Ha kekeringan dan 17.000 Ha nya yang mengalami puso,” kata Herman.
Politikus Demokrat ini berpandangan data yang disampaikan pemerintah ini kurang cermat dan tidak terkoordinatif, sehingga akan menyusahkan rakyat.
Contohnya, sambung dia, ketika kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu sudah hampir belasan ribu Ha padi milik masyarakat mengalami puso, belum lagi di daerah lainnya.
“Dalam membaca data ini penting untuk merumuskan kebijakan program dan anggaran untuk petani yang terdampak. Catatan saya, selain petani kesulitan biaya hidup sehari-harinya karena panjangnya musim kemarau, juga karena gagal panen dipastikan kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan untuk masa tanam yang akan datang,” seru dia.
Tidak hanya itu, Herman juga mengkritik keras soal produksi utama pertanian seperti benih unggul, pupuk, serta saprotan dan saprodi lainnya, yang seharusnya dipastikan tersedia dengan tepat dan cukup.
“Situasi sulit petani saat ini harus menjadi rencana aksi dan antisipatif pemerintah kedepannya. Petani saat ini harus mendapat stimulus income altetnatif, ketersediaan pembiayaan dan pembangunan sarana dan prasarana pertanian pendukung, agar dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkannya,” tandas anggota dewan Dapil Jabar ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang