Jombang, Aktual.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2010-2015 yang dipimpin KH Said Aqil Siradj dinyatakan demisioner.
Dalam sambutan terakhirnya di ruang utama muktamar, Said menyampaikan rasa terimakasih dan permohonan maafnya kepada muktamirin.
“Atas nama Pengurus Besar NU, kami mohon maaf yang sebesar-besarnyanya. Selama lima tahun tentu banyak kesalahan yang kami lakukan. Baik yang disengaja maupun tidak. Hal itu, karena kami hanya manusia biasa yang tidak memiliki kelebihan apa-apa,” ucapnya, Rabu (5/8).
Dalam kesempatan itu, Said berharap di sisa agenda Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, muktamirin senantiasa mengedepankan akhlakul karimah. Sikap yang menjadi ciri khas santri nahdliyin yang tawadlu kepada kiai.
“Kita ini santri yang taat guru. Guru kita itu adalah para kiai yang selalu kita junjung tinggi kalimat dan fatwanya. Siapa pun yang terpilih sebagai ketua PBNU, para kiai tetap guru kita, dan kita-kita ini adalah santri para kiai yang sangat kita hormati,” ujar Said.
Dia juga menyampaikan kesiapannya apabila diberikan amanah dari muktamirin untuk memimpin kembali PBNU masa khidmat 2015-2020. Urusan menang dan kalah dalam berorganisasi, menurutnya hal biasa.
“Sebagai santri, saya selalu diajari sikap optimis. Karena itu saya juga optimis dipilih lagi oleh para muktamirin,” ujar Said.
Artikel ini ditulis oleh: