Jombang, Aktual.com – Ancaman perpecahan dengan adanya rencana ‘muktamar tandingan’ Nahdlatul Ulama (NU) yang sedianya bakal digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, secara elegan diredam Khatib Aam demisioner, KH Abdul Malik Madani.
Malik dalam kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf kepada Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang yang tidak puas dengan proses dan hasil muktamar. Seperti sistem ahlul halli wal ‘aqdi yang dinyatakan terlalu dipaksakan hingga masalah laporan pertanggungjawaban PBNU 2010-2015.
Meski mengaku memahami kekecewaan para muktamirin, namun Malik meminta maaf tidak bisa menyelesaikan persoalan tersebut.
“Tapi mari kita kelola kekecewaan itu kita kelola dengan cara yang tidak semakin merunyamkan jamiyah Nahdlatul Ulama,” ucapnya di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8).
Sambung dia, “Saya tidak setuju, saya kira ini (muktamar tandingan) bukan jalan keluar para kiai-kiai. Justru semakin merunyamkan NU. Dan Tebuireng akan dicatat dalam sejarah sebagai tempat munculnya perpecahan NU. Kasihan Hadratus Syekh Hasyim Asyari sebagai pendiri NU,” himbau dia.
Diakui Malik, dirinya tidak berpihak ke kubu manapun, atau menjadi tim sukses atau pendukung Kiai Hasyim, Gus Solah, Kiai Asad, Said Aqil dan bukan pula pendukung Gus Mus. “Saya hanya Abdul Malik Madani mantan Katib Aam,” ucap dia.
Sedianya, pertemuan Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang akan digelar di Pondok Pesantren Tebuireng. Terpisah dari ruang utama Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang, Rabu (5/8) malam yang mengagendakan pemilihan Rois Aam dan Ketua Umum Tanfidziyah masa khidmat 2015-2020.
KH Hasyim Muzadi sebelumnya juga mengatakan pertemuan di Ponpes Tebuireng telah quorum karena dihadiri 50 plus 1 atau 2/3 peserta muktamar.
Namun Hasyim berpendapat, muktamar tandingan hanya akan memecah-belah organisasi NU. Apabila sudah pecah, maka akan sulit untuk menyatukannya kembali.
Kata dia, muktamirin bisa mengambil langkah lain apabila tidak puas terhadap keseluruhan proses Muktamar NU, tapi tidak dengan muktamar tandingan.
“Kalau buat tandingan, maka semua akan membuat hantaman yang lebih berat kepada NU. Silakan kalau mau ambil keputusan. Silakan kalau mau Ahwa begini-begini. Satu saya minta jangan lakukan NU tandingan,” ujar Hasyim dalam pertemuan dengan Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8) petang.
Artikel ini ditulis oleh: