Jakarta, Aktual.co — Fraksi Demokrat-PAN DPRD , Lucky P Sastrawiria tidak terima atas penyataan yang digelontorkan oleh Komite Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) yang menuduh anggota partainya terlibat dalam kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS).  
Lucky menduga bahwa aksi organisasi yang menuding sejumlah kader partai Demokrat periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini karena ada upaya penghancuran citra partai Demokrat yang sebentar lagi akan menggelar konggers.
“Itu upaya pembunuhan karakter partai Demokrat, kan kita sebentar lagi mau konggres, itu kerjaan orang-orang yang tidak suka dengan kami,” kata Lucky saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/4).
Ketika disinggung apakah dirinya selaku Ketua Fraksi dan beberapa anggotanya terlibat kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) yang telah menciduk dua orang anak buah Gubernur Ahok yakni Alex uman dan Zainal Sulaiman, dengan tegas Lucky mengaku tidak terlibat dan mengklaim dirinya bersih.
“Abang bersih, abang gak terlibat itu, udah itu orang demo gak usah diambil pusing, tadinya sih saya mau laporin ke polisi, tapi biarin ajalah cape buang-buang duit,” kilahnya.
Seperti diketahui puluhan warga yang menamakan diri Komite Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD, Rabu (8/4/2015).
Para pengunjuk rasa menuntut agar pimpinan DPRD mendukung pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan alat penyedia daya listrik atau UPS tahun 2014.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bergambar orang-orang yang mereka tuding sebagai tersangka kasus korupsi UPS.
Orang-orang tersebut adalah Ketua DPRD DKI periode 2009-2014 Ferrial Sofyan, serta para anggota Komisi E pada periode tersebut, yakni Firmansyah, Igo Ilham, Sahrianta Tarigan, Fahmi Zulfikar, Misan Samsuri, Lucky Sastrawiria, Sandy SAP, dan Neneng Hasanah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid