Jakarta, Aktual.com — Masyarakat Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, berinisiatif mewujudkan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 7,5 MW di Kecamatan Barus agar dapat mengatasi kekurangan pasokan listrik di wilayah tersebut.

Ketua Umum Keluarga Besar Masyarakat Tapanuli Tengah dan Sibolga (Gabema) Albiner Sitompul mengatakan melalui konsep membangun kampung halaman pihaknya turut serta mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik (PLTA) berkapasitas 7,5 megawatt (MW).

“Kami hanya menunggu izin dari pemerintah daerah untuk menggarap proyek tersebut. Keberadaan PLTA ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, karena masyarakat disekitar hanya memanfaatkan tenaga diesel,” katanya di Jakarta, Kamis (6/8).

Menurut dia, kalau suatu daerah energinya cukup maka program pembangunan infrastruktur yang ada di daerah akan bisa menambah nilai bagi kesejahteraan masyarakat.

Albiner akan meminta dukungan dari semua unsur masyarakat baik yang menetapkan di kampung halaman maupun di tanah perantauan dalam rangka merealisasikan pembanguan PLTA, baik itu dukungan dalam bentuk sumbangan dana maupun dukungan politis.

Sebab kata dia, anggaran pembangunan PLTA yang diperkirakan bisa menghabiskan dana Rp150 miliar itu, nantinya tidak akan mengandalkan APBD, akan tetapi investasi masyarakat Tapanuli Tengah melalui inisiatif sendiri termasuk anggota Gabema.

“Karena pembangunan di daerah dengan hanya mengandalkan anggaran daerah, baik itu pendapatan asli maupun APBD itu tidak cukup untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” kata Albiner yang juga Kepala Biro Pers Istana itu.

Untuk mengkonsolidasikan semua unsur masyarakat, Gabema akan menyelenggarakan acara halal bil halal pada Sabtu, 9 Agustus 2015 di Anjungan Sumatera Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

“Membangun kampung itu harus ada terintegrasi memerlukan kerja sama semua unsur masyarakat baik yang menetap maupun masyarakat perantau untuk mendukung mewujudkan program pemerintah daerah,” katanya.

Halal bil halal ini akan dijadikan sebagai momentum untuk mengajak rembuk semua tokoh asal Tapanuli Tengah mengenai rencana tersebut.

Demi kebersamaan, Albiner pun mengajak para tokoh dan sesepuh, yang berasal dari daerah sana untuk memenuhi undangan panitia.

“Kami berharap dengan hasil silaturahmi ini nanti kami akan ajak kerja sama membentuk koperasi atau yayasan,” katanya.

Pihaknya ingin agar nantinya pengelolaan PLTA dilakukan oleh koperasi atau yayasan.

Artikel ini ditulis oleh: