Jakarta, Aktual.co — Indonesia dan Malaysia tengah melakukan pembicaraan untuk meningkatkan harga komoditas karet alam yang dalam kurun waktu ini terus mengalami penurunan, di mana tercatat harga karet alam kurang lebih hanya sebesar 1,5 dolar Amerika Serikat per kilogram.
“Saya baru bertemu Menteri Perdagangan Malaysia, beberapa isu yang saya bicarakan tentang bagaimana kita untuk mengangkat kembali harga komoditas yang saat ini jatuh,” kata Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, di sela-sela acara “World Economic Forum on East Asia” (WEF-EA), di Jakarta, Senin (20/4).
Rachmat mengatakan, sesungguhnya, beberapa negara khususnya aanggota ASEAN yang memiliki kepentingan terhadap kenaikan harga karet dunia tersebut antara lain adalah Indonesia dan Malaysia, serta Thailand dan juga Vietnam. “Malaysia punya kepentingan, Thailand dan juga Vietnam khususnya terkait harga karet dan kopi,” ujar Rachmat.
Dalam pertemuan tersebut, selain membahas tentang rencana peningkatan harga komoditas tersebut, Indonesia dan Malaysia juga membicarakan tentang peningkatan perdagangan antarkedua negara dalam lima tahun kedepan. “Juga dibicarakan upaya peningkatan perdagangan dalam lima tahun kedepan yang mencapai 30 miliar dolar AS,” ucap Rachmat.
Dalam WEF-EA tersebut, lanjut Rachmat, pihaknya akan memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk memberikan penjelasan terkait rencana pemerintah dalam waktu lima tahun kedepan, dan apa-apa saja yang sudah dilakukan selama ini. “Kita akan memberikan penjelasan terkait rencana pembangunan kedepan, termasuk pembangunan infrastruktur seperti tol laut,” kata Rachmat.
Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah oleh World Economic Forum untuk menghelat WEF-EA yang ke-24 yang mengusung tema “Anchoring Trust in East Asias New Regionalism”. Pertemuan tersebut akan dihadiri para pemimpin pemerintahan dunia, para CEO, dan cendekiawan serta diperkirakan menjadi ajang bisnis terbesar di Asia Timur. Dan kurang lebih sebanyak 700 CEO atau pimpinan perusahaan dunia direncanakan akan menghadiri perhelatan yang digelar di Jakarta pada 19-21 April 2015.
Beberapa CEO yang akan hadir diantaranya dari Australia, Kamboja, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Myanmar, Belanda, Tiongkok, Filipina, Korea, Rusia, Singapura, Swiss, Swedia, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.
Artikel ini ditulis oleh:
















