Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi menyesalkan pencurian ikan yang terjadi di wilayah laut Indonesia dengan kerugian mencapai Rp300 triliun per tahun.
“Saya diberi info oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dalam sehari ada 7.000 kapal ilegal yang mencuri ikan kita, saya tanya kehilangan berapa kita per tahun? Dijawab Rp300 triliun per tahun, ini baru ikan, belum pertambangan ilegal, pencurian kayu, illegal logging,” kata Jokowi dalam sambutannya ketika membuka Kongres III PA GMNI di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (7/8).
Jokowi menyesalkan hilangnya potensi pendapatan negara dari ikan yang dicuri hingga mencapai Rp300 triliun yang potensial mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat di Tanah Air.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk turut serta menjaga kekayaan bumi pertiwi.
“Kita harus jaga kekayaan bumi pertiwi dari pertambangan ilegal, tindakan ilegal logging dan kita harus melindungi segenap bangsa dari segala macam bentuk kejahatan termasuk perdagangan manusia,” katanya.
Selain pencurian ikan, Indonesia memiliki beragam ancaman dan tantangan sebagai bangsa majemuk yang rentan konflik dan perpecahan.
“Tantangan kemiskinan, ketimpangan, belum semua saudara kita menikmati listrik, pendidikan kesehatan memadai,” katanya.
Namun, dirinya yakin semua tantangan bangsa itu bisa dihadapi jika masyarakat bersatu. Indonesia akan semakin kuat menghadapi ancaman kebangsaan kalau seluruh elemen bangsa bersatu.
“Kita harus tegas tanpa kompromi dalam menghadapi para mafia yang merugikan, baik migas, impor ilegal, ilegal logging, dan ilegal fishing. Nyalakan obor optimisme,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: