Jakarta, Aktual.co —‘ Low-Wage Industri’ saat ini berkembang pesat di Amerika Serikat, dimana tidak bebanding lurus dengan peningkatan upah buruh. Sebuah laporan dari Proyek Hukum Ketenagakerjaan Nasional, sebuah kelompok advokasi upah, mengungkapkan bahwa, enam dari pekerjaan yang diharapkan tumbuh paling cepat membayar upah rata-rata di bawah USD15 per jam.

Berdasarkan laporan NELP, bidang industri yang memiliki pertumbuhan tinggi tersebut yaitu karyawan penjualan ritel, pekerja makanan dan layanan, asisten perawat, buruh dan penggerak angkutan, alat bantu perawatan pribadi, petugas pembersih dan pembersih (termasuk pembantu rumah tangga dan pembantu).

“Ini adalah pekerjaan yang tidak memerlukan perjalanan ke mana-mana,” kata Irene Tung, salah satu asisten penulis laporan bersama Paul Sonn dan Yannet Lathrop.

“Anda tidak bisa memasang iklan makanan cepat saji di Tiongkok. Anda harus bergulat dengan itu. Di sinilah kita harus mengangkat upah jika kita ingin mulai membangun kembali kelas menengah yang menghilang di negara ini,” jelasnya

Menurutnya, ada sekitar 46 persen pekerja berpenghasilan kurang dari USD15 setiap jam yang berusia lebih dari 35 tahun. Ada persepsi umum menyebutkan, bahwa pekerjaan ini adalah untuk kalangan remaja.

“Tapi justru banyak orang menghabiskan puluhan tahun dalam pekerjaan ini untuk menyokong kehidupan keluarga. Ini menimbulkan pertanyaan terkait kelas ekonomi yang kita inginkan,” jelasnya.

Sebagai salah satu sektor industri tenaga kerja terbesar yang tumbuh adalah perawatan pribadi untuk orang tua. Upah yang diberikan stagnan, padahal omset tinggi.

“Sulit untuk mempertahankan pembantu perawatan pribadi yang baik karena upah yang sangat rendah,” kata Tung.

Laporan tersebut juga mencatat, bahwa Pekerja perempuan mencapai 48 persen dari total tenaga kerja AS. Mereka mewakili 54 persen dengan pendapatan di bawah USD15 per jam. Bangsa Afrika-Amerika, yang terdiri dari 12 persen dari total angkatan kerja, mewakili 15 persen dengan pendapatan kurang dari USD15.

Saat ini pekerja menjadi semakin agresif dalam memperjuangkan upah mereka yang lebih baik. McDonald dalam beberapa waktu telah menaikkan upah per jam USD9,90 awal bulan ini. Namun, kenaikan ini hanya berlaku untuk sebagian kecil karyawan.

Di bulan Februari, raksasa ritel Walmart meningkatkan upah menjadi USD9 untuk pekerja terendah.

“Pekerja telah mengorganisir untuk membuka percakapan tentang penaikkan upah di negara ini. Tapi itu masih setetes dalam ember. Sembilan dolar per jam artinya kurang dari USD25.000 per tahun untuk pekerja penuh waktu. Hal itu sempit sekali bagi mereka untuk bertahan hidup,” jelasnya.

Masyarakat pun merespon dan membawanya ke anggota Parlemen. Seattle saat ini dalam masa transisi upah minimum buruh USD15 per jam. setahun setelah kota pertama mengumumkan komitmennya untuk upah layak bagi pekerja. (Laporan: Ismed Eka)

Artikel ini ditulis oleh: