Dua orang terlihat di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini ditutup berhasil tembus 4.800 didukung ramainya transaksi. IHSG melesat 90,04 poin atau 1,91% ke level 4.802,53. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 

Jakarta, Aktual.com — Awan negatif masih menyelimuti IHSG pekan lalu. Aksi jual pun belum menunjukkan penurunan. IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4738-4751 dan resisten 4808-4812. Three outside down di bawah area middle Bollinger Band (MBB ). MACD akan membentuk death cross dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mulai berbalik turun.

“Maraknya ketidakpastian membuat pelaku pasar cenderung wait and see dan tak jarang memilih keluar pasar alih-alih mengamankan posisi,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada di Jakarta, Senin (10/8).

Pada Senin (10/8) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.738-4.751 dan resisten 4.809-4.812. Pelemahan lanjutan masih dimungkinkan jika pelaku pasar masih terus melakukan aksi jual.

“Dan sentimen yang ada, terutama kondisi makroekonomi belum menunjukkan kondisi yang kondusif. Tetap mewaspadai sentimen yang akan muncul,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Pelemahan lanjutan masih terjadi pada laju bursa saham Eropa seiring respon negatif terhadap penurunan data industrial production Jerman meski rilis current account dan balance of tradenya mengalami kenaikan. Begitupun dengan penurunan industrial production Perancis yang dibarengi masih minusnya balance of trade Perancis. Di sisi lain, meski rilis industrial production Spanyol tercatat naik namun, belum mampu mengimbangi aksi jual yang juga dipicu kekhawatiran akan kenaikan Fed rate di bulan depan.

Pasca dirilis lebih rendahnya non farm payrolls dan tetapnya unemployment rate AS, laju bursa saham AS cenderung mengalami penurunan. Di sisi lain, rilis kenaikan manufacturing payrolls dan government payrolls AS tampaknya kurang cukup mengimbangi aksi jual pelaku pasar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka