Jakarta, Aktual.co — Rencana Pemerintah dalam hal ini Pertamina yang akan menghapus Premium RON 88 dan menjual produk baru Pertalite (RON 90) dinilai sebagai bentuk arogansi pemerintah terhadap rakyatnya. Energy Watch Indonesia mengatkaan tidak ada alasan yang layak diterima dari semua alasan yang diungkapkan pemerintah untuk mengganti RON 88 dengan RON 90.

“Alasan pemerintah terlalu dipaksakan dan dibuat-buat karena hanya menyebut Impor Premium merugikan rakyat tapi menguntungkan Pertamina,” ujar direktur EWI, Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Senin (20/4).

Dirinya tidak mengerti kerugian dialami rakyat menggunakan Premium RON 88 karena selama ini rakyat tidak pernah mengeluh menggunakan premium RON 88.

“Alasan supaya tarikan mobil lebih ringan. Memangnya pemerintah sudah tidak punya kerjaan lain makanya harus mengurusi daya tarik mobil masyarakat,” tambahnya.

Alasan ketiga RON 88 barang jelek dan tidak ramah lingkungan, lanjutnya, apakah ada produk BBM Fosil yang ramah lingkungan? semua pembakaran menghasilkan Karbon yang mengotori lingkungan, dan disebut sebagai barang jelek, ini tidak masuk akal. Amerika saja masih menjual bensin RON87 dan 89. Jadi semua alasan ini hanya akal-akalan saja untuk membohongi rakyat.

“Jangan paksakan rakyat membeli sesuatu yang mahal sementara kemampuan daya beli rakyat belum meningkat. Bahwa perobahan harga beli BBM tersebut sudah pasti akan menaikkan harga-harga kebutuhan bahan pokok di pasar karena ongkos produksi masyarakat jadi lebih tinggi,” jelasnya.

Janganlah kegagalan Pemerintah memperbaiki tata kelola niaga migas ditimpakan kepada masyarakat.

“Permasalahan tata niaga migas kita bukan terletak pada objek dagangan seperti RON 88 atau RON 90 tapi pada sistem tata kelolanya yang salah dan harus diperbaiki. Masa mau bunuh tikus rumah yang dibakar?,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka