Jakarta, Aktual.co — Komisi VII DPR RI meragukan kepemimpinan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto dan menyarankan Dwi Sutjipto mundur. 
Fahrial berpendapat bahawa sebagai perusahaan minyak dan gas terbesar di Indonesia, Pertamina harus dipimpin oleh orang yang mengerti migas, dan seluk beluk permasalahan di Pertamina.
“Secara pribadi pak Dwi memang tidak cocok karena tidak memiliki latar belakang migas. Mengurus Pertamina berbeda dengan mengurus semen. Kalau biasanya ngurus yang kering-kering, tiba-tiba harus ngurus yang licin, khawatir bisa kepleset,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI Ahmad Fahrial di Jakarta, Senin (20/4).
Fahrial mengaku merasa prihatin adanya kerugian triliunan di Pertamina. Ditambah, adanya rencana penghapusan premium yang dinilai akan menambah berat beban masyarakat.
“Awal tahun 2015 kok sudah merugi. Ini ada apa. Apa benar stok minyak 2014 penyebab kerugian tersebut, atau ada motif lain,” katanya
Menurutnya, sebagai Badan Usaha Milik Negara yang memiliki aset cukup besar, Pertamina mestinya dipimpin oleh orang berpengalaman dan ahli di bidangnya.
“Sangat sulit jika orang tak paham migas memimpin Pertamina. Dikhawatirkan malah akan terus merugikan perseroan. Kalau memang merasa tidak sanggup silakan mengundurkan diri,” tutupnya. 
Untuk diketahui, DPR akan menggulirkan Panitia Kerja (Panja) untuk membahas masalah kerugian Pertamina sebesar Rp 2,75 triliun selama Januari-Februari 2015.

Artikel ini ditulis oleh: