Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi resmi menambah jatah kursi menteri kepada PDI Perjuangan dalam perombakan menteri di kabinet kerja, pada Selasa (11/8) kemarin.

Namun, posisi Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN dan Sudirman Said selaku Menteri ESDM tidak tersentuh kritik pedas dari partai banteng bermoncong putih, yang sebelumnya sempat mendesak presiden untuk mereshuffle keduanya.

Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan bahwa reshuffle semata-mata dilakukan atas dasar menteri yang ditempatkan dapat memenuhi kebutuhan presiden.

“Reshuffle itu bagus, reshufle itu untuk kebutuhan presiden, kebutuhan untuk mendapatkan bantuan menteri yang dapat bekerja melakukan percepatan program pemerintahan yang ditunggu rakyat, dan juga inovatif dalam menghadapi krisis global saat ini,” kata Masinton saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (13/8).

Ketika ditanya apakah dengan tidak mereshuffle Rini Soemarno, membuat PDIP sebagai partai pengusung utama kecewa, Masinton mengatakan reshuffle tidak mengecewakan.

“Enggak (mengecewakan), kita mengapresiasi baik, reshuffle ini dalam menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat,” ucap dia.

“Nah, (untuk) menteri BUMN kan juga sudah dapat sentilan keras dari presiden kemarin, dimana soal serapan anggaran, lalu diberikan target oleh presiden. bahkan jika kinerja BUMN masih dengan cara lama, bulum bisa menompang Nawacita, maka presiden bisa mengganti komisaris, direksi BUMN maupun menterinya sekalipun. Itu kan sudah cukup warning yang dilontarkan presiden soal kinerja yg belum memuaskan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang