Jakarta, Aktual.co —Pertumbuhan investasi hijau di Indonesia diproyeksikan terus meningkat rata-rata sekitar 20 persen per tahun.
Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Franky Sibarani mengatakan tren pertumbuhan investasi hijau di Indonesia berada di kisaran 20 persen sejak 2010-2014.
Dimana penanaman modal asing (PMA) baru yang masuk mencapai 26,81 miliar dolar AS dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp139,173 miliar. “Proyeksi sampai 2015-2019 akan terus bertumbuh,” ujar dia, di Jakarta, Minggu (19/4).
Namun, diakui dia, selama ini intensif pemerintah untuk penanaman modal di berbagai sektor yang berpotensi menjadi investasi hijau memang belum spesifik.
Kata dia, ada tujuh kelompok bidang usaha investasi hijau. Yakni pertanian, kehutanan, perikanan, pengusahaan tenaga panas bumi, industri pengolahan, pengadaan listrik serta pengolahan sampah dan daur ulang.
Dia berharap dalam pertemuan Tropical Landscape Summit 27-28 April mendatang bisa memfasilitasi dialog antara dunia usaha dengan pemerintah. Untuk menghasilkan konsensus guna meningkatkan komitmen terhadap pelaksanaan ekonomi hijau.
Targetnya, dari pertemuan internasional yang dihadiri sekitar 500 CEO, NGO, peneliti dalam dan luar negeri, serta instansi pemerintah pusat dan daerah itu dapat menginventarisasi pembelajaran dari berbagai praktik terbaik (best practice) investasi hijau di dunia untuk dikembangkan di Indonesia.
Pertemuan itu juga diharapkan bisa mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Serta menghasilkan konsensus tentang langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memobilisasi sumber daya investasi hijau.
“Juga konsensus tentang pendanaan hijau dan ‘menghijaukan’ sektor keuangan dan ekonomi Indonesia dengan berbagi pengalaman, inisiatif dan gagasan antara sejumlah pelaku di berbagai sektor,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
















