Jakarta, Aktual.co —Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah memberi regulasi dan insentif khusus untuk investasi hijau, saat seminar “Tropical Landscape Summit: A Global Investment Opportunity” 27-28 April mendatang.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, Shinta W. Kamdani mengatakan dunia usaha menunggu regulasi pemerintah guna mendukung pembangunan ekonomi hijau dan insentif khusus untuk investasi hijau.
“Kami berharap pemerintah memberikan kejutan berupa insentif yang sederhana dan nyata saat memaparkan portofolio potensi investasi hijau di Indonesia dalam acara itu,” kata dia, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu (19/4).
Kata Shinta, investor dalam dan luar negeri memerlukan dukungan regulasi pemerintah. Di pemerintahan yang lalu, ujar dia, Kadin sebenarnya sudah mengadakan pembicaraan dengan Bappenas terkait hal itu. Namun intensif yang diharapkan tak juga mengucur. “Sementara tuntutan dunia usaha sudah begitu besar,” ucap dia.
Selain dengan pemerintah, ujar dia, Kadin juga telah menjajaki kerja sama dengan World Bank dan JICA untuk mengembangkan infrastruktur hijau di Indonesia.
Menurut dia, Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman kota-kota lain di dunia, terkait rencana pokok urban investasi hijau dari berbagai pakar-pakar internasional. “Jadi perlu diatur insentif apa yang bisa diperoleh oleh para dunia usaha untuk investasi hijau.” Diketahui, seminar investasi hijau yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan kerja sama Kantor Staf Kepresidenan dan United Nations Office for REDD+ Coordination (UNORCID) bertujuan untuk mendorong arus masuk investasi hijau ke Indonesia.
Kegiatan yang digelar selama dua hari di Jakarta itu, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan.
Artikel ini ditulis oleh:
















