Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan setidaknya ada dua perspektif dari pidato yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam sidang paripurna DPR-DPD RI.
Pertama, ada keinginan presiden mengkonsolidasi kembali narasi pemerintahan Jokowi-JK sesuai dengan janji kampanye.
“Saya kira itu upaya baik kaitkan antara janji kampanye dengan rencana pembangunan itu adalah suatu keharusan dan tanggung jawab etis setiap presiden yang menang,” kata Fahri, di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (14/8).
Selain itu, sambung Fahri, apa yang disampaikan presiden mengenai adanya keinginan untuk konsolidasi timnya, juga dianggap baik. Artinya, jika narasi dan tim presiden ini ketemu maka akan ada kemajuan signifikan dalam menghadapi ancaman krisis global nantinya.
“Kalau tidak lahirkan suatu akselerasi kerja baru pada tim, tetap ada menteri yang bentrok dan sebagainya juga tidak jalan. Jadi jangan nanti reshuffle itu jadi sekedar pelarian. Tapi betul-betul adalah solusi dan saya tiga menko baru ini menurut saya adalah heavy weight (kelas berat) dan kabietnya bs lebih baik,”
“Saya yakin kemajuannya akan lebih signifikan dan kita jadi tidak takut dengan krisis global dan ketakutan macam-macam itu tapi ingat, kalau konsolidasi narasi ini hanya sebatas pidato, itu bisa bahaya.”
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang