Jakarta, Aktual.co —Ada empat tugas utama yang harus dilakukan Kapolri baru Kamojen Badroeddin Haiti mengingat mengingat masa tugasnya hanya tinggal 1,3 tahun.

“Tugas pertama yang harus dilakukan Haiti adalah melakukan konsolidasi organisasi, agar krisis kepemimpinan dan konflik internal yang terjadi selama tiga bulan terakhir bisa disudahi untuk kemudian segenap jajaran Polri mampu melakukan kinerja profesionalnya,” kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane dalam sebuah pernyataan yang diterima Aktual (19/2).

Yang kedua, menurut Neta, Haiti harus mampu meletakkan dasar-dasar perubahan yang nyata di Polri, seperti yang diamanatkan Revolusi Mental Presiden Jokowi.

Revolusi itu harus diarahkan untuk membenahi sikap mental segenap jajaran Polri. Haiti seyogyanya tidak ragu-ragu lagi untuk memecat anggota polisi yang berengsek.

“Artinya, penataan dilakukan secara nyata, mulai dari sistem rekrut hingga meningkatkan pengawasan internal. Setidaknya, masyarakat tidak lagi melihat polisi melakukan penjebakan dan pungli di jalanan atau di pusat-pusat pelayanan kepolisian,” katanya.

“Ketiga, Haiti juga harus berani meminta kepada pemerintah untuk memberikan tunjangan profesi bagi anggota Polri,” tegas Neta.

Tugas anggota Polri sangat berbeda dengan PNS dan TNI. Tugas polisi 24 jam dan tidak di belakang meja dan resikonya sangat tinggi terhadap ancaman keselamatan, sehingga pemerintah perlu lebih memperhatikan profesi kepolisian ini dengan tunjangan, selain renumerasi yang PNS dan TNI juga diberikan. Haiti perlu memperjuangkan hal ini dengan maksimal.

Yang keempat, Neta berharap agar Haiti segera mengakhiri dan menertibkan anggota Polri yang tugas rangkap “menjual profesinya”, terutama terhadap anggota polisi yang menjadi backing, pengawal khusus para cukong, bodyguard pengusaha maupun kurir orang-orang berduit.

“Selain melanggar etika kepolisian, tugas yang mereka lakukan berada di wilayah abu-abu pelanggaran hukum,” katanya.

Dua kasus “menjual profesi” anggota kepolisian ini sudah menjatuhkan citra Polri, yakni kasus penembakan anggota polisi di depan KPK saat mengawal sejumlah truk dan kasus penangkapan anggota polisi oleh KPK, saat menjadi kurir pemberian uang suap kepada anggota DPR.

Haiti punya kapasitas, kapabilitas dan kemampuan untuk melakukan keempat hal itu.  “Untuk itu Haiti harus melakukannya dengan cepat dan serius, mengingat usia jabatannya sangat pendek. Hanya 1,3 thn,” tambahnya.

Secara profesional, Haiti adalah satu satunya jenderal polisi saat ini yang pernah empat kali menjadi Kapolda.  “Sesungguhnya Haiti bisa melakukan terobosan untuk membenahi Polri dengan maksimal,” tutup Neta.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang