Jakarta, Aktual.co —PT Pertamina (Persero) masih menjajaki kerja sama lindung nilai (hedging) dengan perbankan BUMN sebagaimana yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan plat merah lainnya.
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, upaya lindung nilai ini dibutuhkan perseroan guna memitigasi risiko fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
“Kita sudah lakukan pembicaraan dengan beberapa bank BUMN karena ini kan sudah didorong untuk melakukan itu. Buat Pertamina juga bagus, artinya risiko pergerakan USD tersebut secara awal bisa diantisipasi,” kata Wianda di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, ditulis Minggu (19/4).
Wianda juga menyebutkan bahwa aksi hedging membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, sampai saat ini perseroan masih menghitung berapa besar upaya lindung nilai yang akan dilakukan.
“Cost ini yang masih kita hitung berapa besar hedging yang bisa kita lakukan, sambil kita melakukan pembicaraan dengan bank. Kita sudah bicarakan dengan bank-bank BUMN. Kita sedang review termasuk berapa biaya yang diperlukan untuk itu,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:












