Jakarta, Aktual.com — Jelang perayaan kemerdekaan Indonesia ke 70 tahun didapati sejumlah bendera dengan lambang ‘palu arit’ atau yang dikenal bendera partai komunis Indonesia (PKI) terus menjadi perhatian publik.
Ketika disinggung tentang peristiwa itu, Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto enggan menanggapinya, bahkan menyerahkan peristiwa itu kepada pemerintah.
“Kita punya alat negara, memiliki BIN untuk mengantisipasi hal-hal tersebut,” kata Hasto usai melaksanakan upacara kemerdekaan HUT RI ke 70 tahun di Kantor DPP PDIP, Jakarta Selatan, Senin (17/8).
Dia berpandangan, bahwa sebenaranya warga negara harus mencermati dan belajar dari sejarah. Keseluruhan sejarah memperjuangkan kemerdekaan menegaskan hak berserikat dan berkumpul dijamin oleh konstitusi.
“Kita melihat terhadap persoalan masa lalu harus ada jalan ke depan untuk menyelesaikan persoalan masa lalu untuk apa yang terjadi di tahun ’65 itu. Gagasan untuk komisi rekonsisliasi sangat penting agar dapat menatap ke depan menyelesaikan persoalan masa lalu dengan penuh percaya diri terhadap bendera dikibarkan adalah bendera merah putih dan sangsaka merah putih, itulah yang menyatakan kemerdekaan kita,” kata dia.
Sejumlah ruas jalan protokol di Pamekasan, dipenuhi warga yang menyaksikan langsung kegiatan karnaval menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-70, Sabtu (15/8). Dalam karnaval tersebut, warga Pamekasan digegerkan dengan adanya logo palu arit khas Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dibawa oleh sejumlah peserta karnaval.
Logo yang menggunakan warna dasar merah dengan gambar palu arit berwarna kuning itu, dibawa oleh pemuda berpakaian putih-putih dengan slempang ‘Anggota PKI’. Bersatu dengan sejumlah barisan lain yang memperagakan para tokoh maupun dari berbagai profesi lain. Tidak hanya itu, sejumlah umbul-umbul PKI juga terpajang pada kelompok karnaval yang diketahui berasal dari MKKS gabungan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Pamekasan.
Selain itu, juga terdapat kelompok karnaval lain yang justru memajang para tokoh-tokoh PKI. Masing-masing gambar DN Aidit, Chairul Saleh. Uniknya, gambar yang menjadi musuh bersama bagi warga negara Indonesia itu, justru lolos dari pantauan petugas, baik dari jajaran aparat kepolisian maupun prajurit TNI. Serta baru diketahui setelah rombongan karnaval itu mulai ambil bagian untuk dilepas di garis start karnaval.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Wisnu