Jakarta, Aktual.com —  Tidak disangka pasca pidato Presiden di akhir pekan kemarin, laju rupiah yang diharapkan dapat kembali melanjutkan penguatannya justru berbalik melemah.

“Mungkin saja kondisi tersebut kebetulan berbarengan antara pidato Presiden dengan imbas masih adanya kekhawatiran akan devaluasi lanjutan dari Yuan dan kekhawatiran akan jadinya The Fed menaikkan suku bunganya,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pelemahan rupiah juga diperparah dengan rilis negatif kembali defisitnya neraca pembayaran Indonesia sebesar USD2,93 miliar.

Pada Selasa (18/8) laju rupiah diprediksi Reza berada di bawah target support 13.753, yaitu Rp13.777-13.754 (kurs tengah BI). Menurutnya, laju rupiah belum sepenuhnya merdeka dari bayang-bayang pelemahan.

“Berharap dari rilis data-data makro nantinya agar dapat menahan pelemahan tersebut. Jika tidak, waspadai adanya potensi pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka