Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberikan keterangan usai Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Selasa (18/8).BI memutuskan mempertahankan BI Rate sebesar 7,5 persen dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen dan Lending Facility pada level 8 persen untuk menjaga agar inflasi empat persen plus minus satu persen pada 2015 dan 2016. ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A

Jakarta, Aktual.com —  Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia kembali memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen, dengan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada level 8 persen.

“Keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga agar inflasi berada pada kisaran sasaran inflasi 4 plus minus satu persen pada 2015 dan 2016,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (18/8).

Agus menuturkan, fokus kebijakan Bank Indonesia dalam jangka pendek diarahkan pada langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Di tengah masih berlanjutnya ketidakpastian perekonomian global, lanjut Agus, pihaknya mengoptimalkan operasi moneter baik di pasar uang Rupiah maupun pasar valuta asing.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya stabilitas nilai tukar, dan stabilitas sistem keuangan dalam mendukung kesinambungan perekonomian,” ujar Agus.

Selain itu, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam mempercepat stimulus fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“BI juga akan melanjutkan berbagai kebijakan struktural yang menjadi kunci perbaikan prospek ekonomi Indonesia ke depan,” kata Agus.

Kebijakan mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen tersebut adalah keenam kalinya secara berturut-turut dilakukan oleh Bank Indonesia setelah sempat menurunkan BI Rate dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen pada Februari lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka