Jakarta, Aktual.com — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini dibuka masih di zona merah. IHSG dibuka melemah 0,18% atau turun 8,28 poin ke level 4.502,20.
IHSG terkoreksi 8,283 poin (0,18%) ke level 4.502,195 pada perdagangan preopening. Sedangkan Indeks LQ45 menipis 2,121 poin (0,28%) ke level 759,464. Membuka perdagangan, Rabu (19/8), IHSG terpangkas 2,195 poin (0,05%) ke level 4.508,283. Indeks LQ45 berkurang tipis 1,792 poin (0,24%) ke level 759,793.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG tumbuh 0,726 poin (0,02%) ke level 4.511,204. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,157 poin (0,02%) ke level 761,635.
Pada perdagangan hari ini, First Asia Capital memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di rentang support di level 4480 dan resisten di level 4560.
“Di tengah meningkatnya resiko pasar di emerging market, IHSG diperkirakan rawan terkena koreksi lanjutan,” kata Analis Riset First Asia Capital, David Sutyanto dalam riset kepada Aktual di Jakarta, Rabu (19/8).
Menurutnya, minimnya sentimen positif sedangkan perkembangan ekonomi baik domestik maupun kawasan emerging market terutama China cenderung memburuk, telah memicu tekanan jual di aset beresiko.
Ia menjelaskan, tekanan jual kembali melanda sejak perdagangan saham kemarin. IHSG gagal melanjutkan rebound dan ditutup anjlok 1,6% di level 4510,478.
“Pemodal kembali mengkhawatirkan perlambatan ekonomi domestik menyusul memburuknya kinerja perdagangan Juli,” jelasnya.
Selain itu, dari eksternal tekanan jual turut dipicu memburuknya pasar saham emerging market yang dipicu anjloknya pasar saham China dan Bangkok Thailand. Data perdagangan Indonesia Juli lalu yang dirilis BPS kembali menunjukkan penurunan. Ekspor Juli mencapai USD11,41 miliar, turun 15,53% secara bulanan (MoM) dan 19,23% secara tahunan (YoY).
“Ini merupakan penurunan terburuk sejak Agustus 2012. Sedangkan impor Juli mencapai USD10,07 miliar turun 22,36% (MoM) dan 28,44% (yoy),” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: