Gaza, Aktual.com – Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), memutuskan untuk memangkas anggaran dana untuk kegiatan belajar mengajar, kepada warga Palestina. Dan hal ini, menimbulkan protes dari rakyat Paletina.
UNRWA mengatakan, dana untuk setengah juta siswa di Palestina, mulai akhir Agustus ini, bisa tertunda karena kurangnya dana.
Akibatnya, ratusan karyawan badan PBB yang membantu pengungsi Palestina, pada Senin (17/8) mengajukan protesnya di Jalur Gaza. Para pengunjuk rasa itu memegang spanduk bertuliskan “Pendidikan adalah garis merah” dan “Aku pantas untuk hidup bermartabat”.
Dalam pidato protes tersebut, Suhail Hindi, ketua serikat karyawan Arab di UNRWA di Gaza, mengatakan: “Keputusan UNRWA untuk mengurangi pelayanan kepada pengungsi Palestina tidak dapat diterima,” kata Suhail, dikutip dari onislam.net, Rabu (19/8).
Suhail mengatakan penundaan dana sekolah akan memiliki “dampak bencana” dan bahwa pendidikan dan kesehatan harus tetap menjadi prioritas lembaga.
UNRWA, yang mulai beroperasi pada tahun 1950, memberikan bantuan dan perlindungan bagi sekitar lima juta pengungsi Palestina di Gaza yang terdaftar baik itu di, Tepi Barat dan Yordania, serta di Lebanon dan Suriah.
Badan ini mengumumkan sebelumnya pada bulan Agustus bahwa dana itu hanya tersedia sampai akhir bulan ini, ketika tahun ajaran akan dimulai di wilayah Palestina dan Yordania.
Badan ini membutuhkan 100 juta dolar AS untuk memulai tahun ajaran 2015-2016 diĀ 700 sekolah yang dikelola PBB untuk setengah juta siswa di seluruh Timur Tengah.
Lebih dari 1 miliar dolar AS telah dijanjikan oleh pemerintah pada akhir 2014, dan UNRWA mendesak donor, banyak dari mereka masih belum memenuhi komitmen mereka, untuk segera bertindak.
Ban Ki-moon, Sekjen PBB, meminta semua donor untuk segera memastikan pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan untuk layanan penting sesegera mungkin.
Badan ini juga mengatakan hanya memiliki cukup uang untuk mempertahankan layanan perlindungan kesehatan masyarakat – termasuk imunisasi untuk anak-anak, kesehatan dasar, sanitasi dan beberapa program darurat – hingga akhir 2015 mendatang.
Artikel ini ditulis oleh: