Jakarta, Aktual.com – Aktivis Petisi 28, Haris Rusly menyebutkan skandal Victoria Securities Internasional Corporation membuka pintu usut perampokan aset negara melalui BPPN.
Menurut Haris, Krisis moneter tahun 1997-1998 telah membangkrutkan sejumlah perusahaan. “Krisis tersebut yang menjadi asal muasal dibentuknya Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN),” katanya.
Perlu diketahui, kasus itu berawal saat PT Adistra Utama mengajukan kredit senilai Rp469 miliar untuk membangun perumahan seluas 1.200 hektare di Karawang, Jawa Barat ke bank BTN.
Saat krisis moneter, bank yang memberikan pinjaman itu termasuk program penyehatan BPPN. Waktu kasus itu terjadi pada era Megawati menjabat Presiden RI dan kepala BPPN 2002-2004 Syafruddin Tumenggung. Syafrudin Tumenggung sendiri sudah diperiksa sama Kejaksaan Agung.
“Sejak dibentuk tahun 1999 hingga 2005, BPPN telah melakukan serangkaian obral murah asset. Sebagian diantara asset yang diobral diduga telah terjadi patgulipat yang merugikan negara, namun hingga kini tak pernah tuntas diusut oleh penegak hukum,” ucapnya.
Dikatakan Haris lagi, skandal Victoria Securities Internasional Corporation ini yang sedang diusut oleh oleh Kejaksaan Agung saat ini adalah sebagian kecil dari skandal patgulipat obral murah asset negara di BPPN, yang diduga diotaki oleh sejumlah politisi parpol, pejabat negara, pimpinan BPPN dan pengusaha, dari era Presiden Habibie hingga Presiden Megawati.
“Karena itu Kejaksaan Agung harus menjadikan skandal Victoria Securitas International Corporation tersebut sebagai momentum dan pintu masuk untuk membongkar patgulipat obral murah asset BPPN yang memperkaya secara mendadak sejumlah politisi partai, pejabat negara dan melahirkan sejumlah konglomerat baru,” sergahnya.
Artikel ini ditulis oleh: