Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara, menilai sekarang ada kecenderungan atau gejala yang dilakukan sekelompok orang untuk memojokkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berhadapan langsung dengan Presiden Joko Widodo.
“Banyak opini diarahkan untuk ‘membully’ (memojokkan) Megawati, seolah-olah Ketum PDIP inilah dalang yang ingin mengatur Presiden Jokowi layaknya(menjadi) wayang atau boneka,” kata Igor di Jakarta, Jumat (17/4).
Menurut Igor Dirgantara, publik harus memahami adanya kesenjangan komunikasi atau “lack of communication” dan terjadinya “distorsi informasi” antara Megawati dengan Presiden Jokowi saat ini.
Bahkan ia menjelaskan, harus diketahui bahwa bukan Megawati yang mengakibatkan Presiden pilihan rakyat 2014 ini menandatangani Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2015, soal kenaikan uang muka mobil para pejabat yang menimbulkan heboh dan kemudian dicabut lagi. Apalagi ada pengakuan jujur dari Presiden Jokowi bahwa dia tidak membaca Perpres tersebut saat menandatanganinya.
“Juga bukan keinginan Megawati terbit Peraturan Presiden Nomor 26 tahun 2015 tentang Kantor Staf Kepresidenan yang menimbulkan polemik dan sekarang tengah digugat di MA untuk dibatalkan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: