Jakarta, Aktual.com — Saham-saham di Wall Street berakhir merosot lebih dari 2,0 persen pada Jumat (21/8) dengan Dow jatuh ke tingkat terendahnya untuk tahun ini akibat menyebarnya kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global.
Aksi jual berbasis luas mengakhiri satu hari penurunan tajam dari Asia hingga Eropa, akibat meningkatnya kekhawatiran bahwa pelambatan Tiongkok akan menyeret turun pertumbuhan global.
Dow Jones Industrial Average berakhir turun 358,04 poin (2,06 persen) menjadi 16.990,69. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 43,88 poin (2,11 persen) menjadi ditutup pada 2.035,73, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq menyerah 141,56 poin (2,82 persen) di 4.877,49.
Dow jatuh di bawah terendah sebelumnya untuk tahun ini, 17.164,95 pada 31 Januari, ditarik ke bawah sebagian oleh penurunan peringkat raksasa hiburan Walt Disney oleh analis di broker Bernstein Research.
Saham Disney jatuh 6,0 persen, menyeret saham lainnya di sektor itu dengan Netflix menukik 7,8 persen, Twenty-First Century Fox merosot 4,2 persen, Viacom jatuh 6,3 persen, Dreamworks turun 5,4 persen dan CBS Corp berkurang 5,1 persen.
Sektor perbankan juga menderita, dengan Bank of America turun 4,2 persen, Morgan Stanley turun 3,4 persen dan JPMorgan Chase melemah 2,5 persen.
Di saham-saham teknologi utama, Apple turun 1,8 persen, Facebook jatuh 4,9 persen dan Amazon berkurang 3,0 persen. Selama sesi, saham Twitter menyusut di bawah harga IPO mereka 2013 pada 26 dolar AS untuk pertama kalinya, ke serendah 25,92 dolar AS, tetapi berakhir tepat pada harga IPO, atau turun 5,8 persen.
Peter Cardillo dari Rockwell Global Capital mengatakan aksi jual bisa menandai dimulainya “koreksi besar-besaran … untuk alasan yang kita semua tahu tentang itu.” Dia menunjuk “harga minyak terus turun, aktivitas ekonomi global melemah — dan itu jelas berasal dari Tiongkok”.
Bukti untuk itu bisa dilihat di tempat lain di antara saham unggulan (blue chip) Dow, dengan, setelah Disney, pencetak penurunan terbesar Merck yang jatuh 4,5 persen dan Boeing merosot 4,0 persen.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,07 persen dari 2,20 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,75 persen dari 2,86 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka