1 dari 14
Dampak besar reklamasi, seperti hancurnya ekosistem, hilangnya mata pencaharian nelayan, hingga potensi menghilangkan pulau alami yang ada.
Dari survei yang dilakukan Koalisi Perkotaan Jakarta (Jakarta Urban Coalition), menyebutkan sebanyak 42,36 persen responden menyatakan tidak yakin kehidupan nelayan bertambah sejahtera dengan adanya reklamasi itu.
Reklamasi Pulau G yang digarap anak perusahaan PT Agung Podomoro Land (APL), yakni PT Muara Wisesa Samudera (MWS), dianggap tidak akan meningkatkan kesejahteraan warga dan nelayan.
DPRD, Pemprov DKI, termasuk Pengembang, tak terbuka dalam melakukan kajian atas dampak reklamasi tersebut.
proyek reklamasi merampas ruang hidup masyarakat di pantai utara Jakarta. Hal ini tentunya membuat penghasilan para nelayan turun drastis.
Nelayan terdampak harus merugi. Salah satunya terkait hilangnya biota laut di ibukota dan terancam bahaya banjir.
proyek raksasa pemerintah tersebut sebagai penyebab banyaknya nelayan yang melipat layar dan menggantung jaring akibat kawasan yang semakin sempit.
Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta,seharusnya dapat mencegah yang dilakukan pengembang dalam pencurian pasir dan rusaknya lingkungan laut,juga memikirkan nasib para nelayan dan dampak bahaya banjir yang bisa semakin merendam Jakarta.
Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang mengeluarkan izin reklamasi disesalkan. Apalagi DPRD belum mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K).
Perahu nelayan saat akan bersandar di dermaga Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Barat, Jumat (21/8). Reklamasi pantai Jakarta dinilai merampas ruang hidup nelayan. Pasalnya, laut utara Jakarta kini tidak lagi cukup luas karena terbentur kavling-kavling. Nelayan Jakarta menuturkan laut tidak lagi luas baginya. Hal ini semakin menegaskan bahwa reklamasi pantai jakarta merampas ruang hidup nelayan. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Artikel ini ditulis oleh:

















