Jakarta, Aktual.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Wapres, untuk membahas sejumlah isu di antaranya keadaan ekonomi global, Jumat (21/8).
“Ini adalah gejala dunia karena China. Malaysia lebih hebat lagi turunnya. Minyak turun dan saham turun, maka terjadi pelemahan-pelemahan mata uang akibat ekonomi turun,” kata JK.
JK mengatakan, pelemahan nilai mata uang Rupiah yang mencapai Rp13.964 per Dolar AS di pasar valuta asing karena terdapat sejumlah kekhawatiran kenaikan harga dolar pada Sabtu.
Menurut Kalla, pemerintah akan mengurangi pemakaian mata uang dolar AS untuk mendongkrak nilai rupiah.
“Impor tentu harus diturunkan. Kemudian, diusahakan ekspor tapi tidak mudah. Karena itu produksi dalam negeri harus naik,” jelasnya.
Sementara itu, Luhut menjelaskan pemerintah juga perlu menjalankan program pembangunan dalam negeri secara selaras.
“Kekompakan itu perlu, kemudian menyamakan program yang dikerjakan. Jadi jangan sampai ada yang beda-beda,” kata Luhut.
Luhut menambahkan, pemerintah perlu menjaga langkah pembangunan untuk mengatasi krisis ekonomi global.
Media juga diminta untuk membuat berita yang lengkap tentang keadaan ekonomi sehingga meningkatkan rasa optimisme bagi ekonomi dalam negeri.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah sebesar 29 poin menjadi Rp13.914 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.885 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh: