Jakarta, Aktual.com – Dalam dua hari terakhir, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pertontonkan kebijakan ‘tangan besinya’ dalam menggusur warga Jakarta di Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Yakni gunakan cara kekerasan dengan libatkan ribuan aparat Satpol PP, polisi dan juga tentara. Akibatnya, seperti diketahui timbul korban di kedua belah pihak antara warga dan aparat.
Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengutuk keras penggusuran warga Kampung Pulo dengan cara kekerasan seperti ini.
Menurut Uchok, penggusuran dangan cara kekerasan atau dengan memobilisasi kekuatan Satpol PP, polisi, dan TNI adalah cara kuno pejabat Jakarta.
“Ini namanya metode untuk mengadu domba antara aparat keamanan dengan rakyat,” ucap dia, dalam siaran pers yang diterima Aktual.com, Jumat (21/8).
Dia sarankan cara musyawarah antara pihak Pemprov DKI dengan warga Kampung Pulo untuk menemukan titik temu atau kesepakatan masalah hak-hak rakyat Kampung Pulo.
“(Aparat) Jangan mau diperalat Pemprov DKI (Ahok) untuk melakukan kekerasan kepada rakyat kalian. Itu berlawanan dengan sumpah prajurit,” ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh: