Semarang, Aktual.com – Beberapa kali tembakan mobil Water Canon dan gas air mata diarahkan kepada ratusan demontrasi yang anarki melempari berbagai macam benda ke arah Kapolrestabes Semarang, Kombes pol Burhanudin. Aksi itu terjadi di jalan Pemuda atau tepat depan Balai Kota Semarang, Senin (24/8) pagi.
Ratusan massa terus menyerang barisan petugas polisi yang berusaha menghadang masuk dalam Balai Kota Semarang. Petugas pun melakukan perlawanan dengan memasang kawat berduri hingga memberikan tembakan peringatan. Sejumlah anjing dan barisan kuda milik kepolisian juga diterjunkan untuk memukul demonstran mundur.
Namun, aksi anarki para demonstran tersebut bukan benar-benar terjadi, melainkan bagian dari latihan simulasi pengamanan pengunjuk rasa menghadapi Pilkada Kota Semarang yang digelar Polrestabes Semarang.
“Kegiatan ini dilakukan supaya memujudkan rasa aman, seperti perintah presiden.Dilakukan sesuai SOP. Saya juga akan berada di tengah-tengah,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin.
Kegiatan simulasi menutup akses jalan Pemuda Semarang dari pukul 07.00 hingga pukul 09.30. Pengendara yang ke arah pasar Johar maupun Balai Kota diarahkan lewat jalan Imam Bonjol.
Dibantu Satuan Brimob Polda Jateng, Simulasi Sispamkota itu digelar sebagai wujud kesiapan polrestabes semarang menghadapi pemilihan walikota dan wakil walikota pada Desember mendatang.
Sebanyak 1888 personil Kepolisian Kota Besar (Polrestabes) Semarang siap diterjunkan dalam melakukan pengamanan sepanjang masa pemilihan walikota dan wakil walikota Semarang yang jatuh ditahun 2015 ini.
Ia mengatakan simulasi pengamanan tersebut akan dilakukan mulai hari ini, bersamaan dengan penetapan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang. Rencananya pengamanan akan dilakukan hingga pelantikan di bulan Desember mendatang.
“Ada 1888 personil yang kami turunkan. Itu termasuk Polsek jajaran. Kami juga akan berkoordinasi dengan Satuan Brimob Polda Jateng,” kata dia.
Namun, kata dia, dalam pengamanan nanti Satuan Brimob hanya di prioritaskan untuk aksi anarki yang cenderung tinggi. Pengamanan juga akan dilakukan sesuai SOP yang berlaku.
“Pengamanan sesuai SOP. Terutama jika dalam unjuk rasa ada yang melanggar hukum akan kami tindak tegas,” imbuhnya.
Artikel ini ditulis oleh: