Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengatakan, bahwa program beasiswa 5.000 Doktor merupakan instrumen transformasi fundamental bagi terwujudnya kemajuan mental bangsa.
Pasalnya, kualitas pendidikan di Indonesia sendiri salah satunya ditentukan oleh guru atau Dosennya. Oleh sebab itu, guru dan Dosen dalam hal ini memainkan peran yang fundamental.
“Maka ada transformasi luar biasa, itu yang diharapkan. Belajar di luar negeri tidak hanya menimba ilmu, tapi menjadi Duta Akademik pendidikan Islam yang harus mempromosikan bahwa pendidikan Islam kita memiliki mutu dan karakter yang harus disebarluaskan,” ujar Dirjen Kamaruddin Amin, saat ditemui di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (24/8).
Dia menambahkan, maka dari itu yang dibutuhkan yakni perbaikan kualitas guru dan Dosen, dan melalui program ini merupakan prioritas dan determinasi untuk mencapai tujuan tersebut.
“Apapun kendala dan tantangannya, ini harus terwujud,” tegasnya.
Dirinya pun optimis, di masa depan Indonesia akan menjadi destinasi belajar tentang Islam, dan menjadi titik pusat untuk pendidikan Islam. Serta, dia berharap agar 10 tahun ke depan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) akan memiliki standar internasional sehingga bisa mempresentasikan studi Islam internasional.
Artikel ini ditulis oleh: