Jakarta, Aktual.co — Pengamat Politik dari Australian National University, Marcus Mietzner menilai wajar apa yang disampaikan Megawati Soekarnoputri, saat berpidato di Kongres IV PDIP, di Sanur, Bali, beberapa waktu lalu.
“Saya membahas dari persepektif agak berbeda, saya hadir di Bali, saya dengar langsung pidato Megawati. Saya tidak melihat masalah mendasar, dari segi teori politik,” ucap Marcus dalam diskusi internal yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Jakarta, Jumat (17/4).
Menurut dia, dalam sebuah perspektif politik dimanapun, bahwa apapun sistem yang digunakan oleh suatu negara tidak dapat dielakan jika hubungan antara presiden maupun perdana menteri tidak bisa dilepas dari partai dia berasal.
“Perspektif baiknya, apapun sistemnya parpol sangat erat hubungannya dengan perdana menteri, presiden, dan itu tidak terbantahkan. Dan sebenarnya tidak ada persoalan (dalam pidato Megawati),” ujarnya.
“Yang dipersoalkan walaupun dibungkus dalam bahasa ideologi adalah orang-orang yang dianggap tidak loyal kepada PDIP, seperti Luhut Panjaitan, Andi Widjajanto, dan kasus Budi Gunawan, yang bersifat sangat personal,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang