Jakarta, Aktual.com — Penanganan kasus yang menyebabkan bocah malang ENG 8 tahun tewas  masih terus bergulir. Penyidik kepolisian juga sampai saat ini belum berhasil menggali keterangan lebih dalam terhadap tersangka Margriet Megawe, karena belakangan dia tidak bersedia memberikan keterangan kepada penyidik atas kasus yang membelitnya itu.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, Bali, berharap motif pembunuhan terhadap bocah malang itu terungkap. “Kami sangat berharap motif di balik pembunuhan ENG ini terungkap,” kata aktivis P2TP2A Denpasar Siti Sapura di Denpasar, Selasa (25/8).

Menurut dia, motif pembunuhan salah satunya bisa diketahui dari pemeriksaan terhadap dua tersangka yakni Agus dan Margriet Megawe, ibu angkat bocah malang itu. Siti mengatakan, meski polisi belum membeberkan motif di balik pembunuhan terhadap siswi kelas 2-B di SDN 12 Sanur itu, namun pihaknya akan tetap mengawal kelanjutan kasus tersebut, salah satunya melalui koordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Bali.

“Kami akan mengawal kasus itu hingga selesai. Kami juga telah berkoordinasi dan melakukan dengar pendapat dengan Kejati Bali,” katanya.

Polisi sebelumnya telah memperpanjang masa penahanan terhadap tersangka Agus dan Margriet guna kepentingan penyidikan lebih lanjut. Sebelumnya pihak Margriet Megawe menolak diperiksa dalam kasus pembunuhan dan bahkan sempat mengajukan praperadilan di Pengadilan Negeri Denpasar terkait penetapan status tersangka pembunuhan ENG.

PN Denpasar akhirnya menolak gugatan Margriet dan memenangkan penetapan tersangka dari Polda Bali. ENG, bocah cantik yang diadopsi sejak berusia tiga hari itu sebelumnya dikabarkan hilang oleh keluarga Margriet pada Sabtu (16/5).

Namun fakta mengejutkan saat bocah malang itu ditemukan tewas dikubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya sendiri di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar pada 10 Juni 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu