Jakarta, Aktual.co — Petir atau halilintar, adalah gejala alam yang biasanya muncul di musim hujan, ketika langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan itu disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan cahaya.
Sementara itu, petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kondensator raksasa, dimana lempeng pertama yakni, awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah Bumi (dianggap netral).
Untuk diketahui, kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage).
Sebuah fenomena alam yang menarik di dunia terjadi di muara sungai Catatumbo di Danau Maracaibo. Fenomena ini berupa awan petir yang membentuk sebuah “garis” kilat sepanjang lima kilometer, setiap 140 – 160 malam dalam setahun, selama 10 jam tiap malam, dan lebih dari 280 kali dalam satu jam. Fenomena alam ini hampir bisa disebut ‘badai permanen’.
Petir ini mempunyai intensitas 400.000 ampere dan terlihat hingga 400 km jauhnya. Menurut penelitian, petir ini terjadi karena tumbukan angin yang berasal dari Pegunungan Andes. Petir ini juga dijadikan sebagai navigasi oleh para pelaut.
Artikel ini ditulis oleh:















