Jakarta, Aktual.com — Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Pol Adi Karya Tobing menilai, kesadaran masyarakat daerah khususnya warga Batam terhadap tindakan kriminal yang terjadi di sekitarnya rendah.
“Banyak tindak kriminal yang diketahui masyarakat, namun tidak ada upaya untuk mencegahnya,” kata dia di Batam, Selasa (25/8).
Dia pun mencontohkan, kasus perampokan rumah warga asing di Batam Centre, kasus pecah kaca mobil di areal parkir BCS Mall yang semuanya diketahui warga, namun tidak ada respon untuk menggagalkannya.
“Saat perampokan rumah mewah yang dihuni warga asing di Batam Centre, dari CCTV nampak ada pengendara motor dan mobil yang mengetahui aksi tersebut. Namun saat berkendara beriringan, tidak ada upaya untuk menabrak atau melakukan sesuatu agar perampok jatuh.”
Untuk perampokan modus pecah kaca mobil pada halaman parkir BCS Mall Batam juga, sambung dia tampak sejumlah orang mengetahui aksi tersebut dan seolah-olah membiarkan saja sehingga pelaku bebas beraksi selanjutnya melarikan diri.
“Yang tahu hanya melihat saja, tidak ada upaya untuk sekedar teriak atau menendang pelaku agar jatuh. Ini menunjukan kurangnya kepedulian masyarakat,” kata dia.
Dia membandingkan dengan Jakarta yang merupakan kota terbesar di Indonesia. Di ibu kota negara tersebut, masyarakatnya masih memiliki kepedulian terhadap tindak kriminal.
“Di Jakarta yang merupkan ibu kota negara saja masih ada rasa kepedulian itu. Ini Batam sepertinya sudah tidak ada kepedulian lagi,” kata Adi.
Adi berharap masyarakat lebih peduli dengan segala kejadian di sekitarnya khususnya tindak kriminalitas sehingga bisa bersama-sama dengan Polri memberantas segala jenis kejahatan.
“Kami bekerja juga dari fakta-fakta yang ada di lokasi kejadian. Jika ada kepedulian dari masyarakat, maka segala bentuk kriminalitas akan lebih mudah diungkap,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu