Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi XI DPR RI M Misbakhun optimis 7 megaproyek disepakati pemerintah meski tak masuk dalam RAPBN 2016.

Menurutnya, usulan tujuh proyek yang diajukan DPR RI adalah bagian dari rencana strategis (Renstra).

“Tujuh proyek itu bagian rencana strategis (Renstra) DPR dan DPR secara kelembagaan sudah punya program itu sejak awal dan program itu harus dijalankan,” ujar Misbakhun di DPR, Jakarta, Selasa (25/8).

Usulan tujuh proyek DPR tersebut belum pada tahap pembahasan lebih mendalam dengan pemerintah. Pasalnya, pembangunan 7 megaproyek DPR di Kompleks Parlemen yang anggarannya mencapai Rp 1,6 triliun masih akan dibahas bersama pemerintah.

DPR akan diwakili oleh Badan Anggaran (Banggar) sedaingkan pemerintah diwakili oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Memang pemerintah di APBN itu punya program yang harus dibicarakan lagi dengan badan anggaran (Banggar) DPR. kalau proses dengan Banggar DPR ini kan nota keuangan dengan pemerintah juga kan belum selesai dan dengan Banggar pun belum selesai,” ungkapnya.

Misbakhun mengaku bahwa renstra yang dibuat DPR memang belum sampai dibicarakan lebih lanjut dengan pemerintah.

“Renstra DPR itu kan harus dibicarakan dengan pemerintah kalau ditingkat DPR sudah selesai dibicarakan, tapi kalau dengan pemerintah kita masih proses,” jelasnya

Politisi Golkat ini optimistis usulan tujuh proyek DPR tersebut dapat disepakati oleh pemerintah walaupun tidak semuanya disepakati.

“Saya yakin akan ada solusi bagaimana menyelesaikan proyek-proyek tersebut. mungkin tidak semuanya usulan proyek DPR itu berjalan sesuai harapan sebagaimana yang ada dalam renstra.”

Artikel ini ditulis oleh: