Jakarta, Aktual.co — Penurunan harga minyak dunia yang terjadi sejak bulan Juni 2014 lalu, membawa dampak buruk bagi para tenaga kerjanya. Lantaran pendapatan menurun, sejumlah operator ladang minyak atau perusahaan penyedia jasa pengeboran migas melakukan pemangkasan karyawan.
Adalah Schlumberger, perusahaan minyak yang bermarkas di Houston, Texas, Amerika Serikat, yang baru-baru ini kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (atau PHK) terhadap belasan ribu karyawannya.
Setelah ‘merumahkan’ delapan persen atau sebanyak sembilan ribu karyawannya pada Januari 2015 lalu, Schlumberger kembali memangkas 11.000 karyawannya. Dengan demikian, jumlah pekerja Schlumberger kini 15 persen lebih sedikit dibandingkan pada pertengahan 2014 lalu, saat harga minyak juga sedang berada di puncaknya yaitu, di atas US$ 100/barel.
“Penurunan aktivitas yang sangat tajam, khususnya di Amerika Utara, membuat kami harus melakukan aksi tersebut (pengurangan karyawan) dalam kuartal ini,” demikian pernyataan Schlumberger yang dirilis Kamis ( atau Jumat WIB), demikian dilansir laman CNN Money, Jumat (17/4).
Schlumberger sendiri merupakan penyedia peralatan dan jasa untuk eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas terbesar di dunia. Perusahaan yang didirikan di Prancis pada 1926 ini mempekerjakan sekitar 126 ribu karyawan dan beroperasi di 85 negara.
Namun dalam satu semester terakhir pendapatan dan harga saham Schlumberger merosot hingga 30 persen akibat penurunan harga minyak dunia.
Saat ini Schlumberger menyatakan nilai earnings per share (EPS) atau pendapatan per lembar saham mencapai US$ 1,5, dan total penerimaan perusahaan sebesar US$ 12,6 miliar.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai EPS naik 11 persen dan penerimaan perusahaan meningkat 6 persen.
Selain Schlumberger, perusahaan penyedia jasa pengeboran migas, Baker Hughes, juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.000 karyawan, atau 11 persen dari total karyawannya pada Januari 2015 lalu.
Untuk diketahui, Civeo, perusahaan pemasok karyawan migas juga memangkas 1.000 karyawannya pada akhir 2014 lalu.
Sejak Juni 2014 hingga kini, harga minyak dunia turun sekitar 50%. Harga minyak pada pertengahan 2014 tercatat di kisaran US$ 107/barel, dan sekarang di bawah US$ 60/barel.Kendati harga minyak kini mulai merangkak naik, namun puncaknya di tahun ini hanya US$ 56/barel. (Laporan: Tri Harniangsih)
Artikel ini ditulis oleh:

















