Jakarta, Aktual.co — Presiden Jokowi diminta untuk bertindak tegas terhadap ‘pemelintir pesan’ yang membuat komunikasinya dengan partai pengusung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menjadi tidak lancar.
Tindakan tegas itu bisa berupa teguran dan sanksi ‘pergeseran’ bagi si pemelintir pesan agar jera.
“Ngga hanya teguran, tapi yang pas menggeser. Dia nggak lagi diberikan kepercayaan sebagai penyampai pesan,” kata Sekjen NasDem Patrice Rio Capella, Kamis (16/4).
Pengakuan Jokowi soal adanya pemelintir pesan ini harus dijadikan perhatian serius, karena hal ini bisa dipandang sebagai kelemahan Jokowi.
“Sebagai pemimpin jelas dia yang tahu siapa yang mengedit pesannya. Pak Jokowi ngomong 10 kalimat tapi disampaikan cuma lima kalimat. Saya nggak tahu siapa, tapi ini ada yang salah,” ujar Patrice.
Dia menambahkan, bahwa sampai saat ini juru bicara presiden masih belum diperlukan.
Sebelumnya, Jokowi mengeluhkan tentang ‘pengantar pesan’ yang tak memberikan pesan secara utuh kepada partai pengusung KIH. Hal ini mengakibatkan kurang harmonisnya hubungan Jokowi dengan KIH, terutama PDIP.

Artikel ini ditulis oleh: