Semarang, Aktual.com — Konflik sengketa lahan antara warga dengan TNI di kawasan Urut Sewu kabupaten Kebumen akan diambil pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah provinsi akan menjadi mediator dalam penyelesaian sengketa lahan yang berujung pada bentro’
“Kita sepakat, dan sama-sama, jangan ada bentrok lagi. Bahkan pak Pangdam memberikan supaya kita (pemprov) berdialog. Kalau kita bisa berdialog dengan mereka (warga) satu persatu bisa kita selesaikan,” terang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai rapat paripurna RAPBD-P Provinsi Jateng di gedung Berlian, Kamis (27/8).
Menurutnya, Kodam IV Diponegoro akomodatif dan siap berkomunikasi dengan masyarakat yang bersengketa. Pihaknya juga meminta agar pihak-pihak terkait membeberkan fakta-fakta yang dimiliki untuk diselesaikan secara damai.
“Pak Pangdam juga menambahkan, yo kalau sebelum keputusan final, pak pangdam malah siap mendampingi petani supaya konflik tidak kemana-mana,” imbuh dia.
Ia mengaku telah ditelfon Komisi I DPR untuk segera menuntaskan masalah ini. Meski begitu, orang nomor satu di Jateng itu tetap mengijinkan TNI untuk menggunakan area tersebut sebagai uji balistik dan latihan taruna-taruni.
“Yang jelas-jelas kalau dari dulu emg gitu monggo. Tapi soal batas, soal yang tidak jelas, kami mohon semuanya saling menahan diri untuk sabar menunjukkan fakta-fakta,” terang politisi PDI-P.
Ia juga mempersilahkan bagi siapa saja yang ingin mengajukan proses hukum. Rencana, pada tanggal 6 September mendatang, kedua belah kubu akan bertemu untuk saling memperlihatkan data-data
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby