Jakarta, Aktual.com — Produksi ikan budidaya keramba di Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung menurun drastis diakibatkan kekeringan, yang melanda sentra keramba ikan patin di sungai Menggala.
Candra, peternak ikan patin di Menggala mengatakan dampak kekeringan itu akan membuat produksi ikan dan udang air tawar menurun, begitu juga dengan ikan patin budidaya di keramba.
“Dalam kondisi cuaca ekstrem, secara biologis pertumbuhan ikan tidak cepat, ikan juga jadi mudah stres dan mati. Penurunan produksi ikan itu berlangsung secara alami karena faktor cuaca,” ujar dia, Minggu (30/8).
Meski kondisi kekeringan, para peternak ikan keramba itu menurut dia masih memasok ke sejumlah pasar di Menggala. Sejumlah warga mengatakan penyusutan air menimbulkan kerugian karena pembenihan banyak yang mati.
Sejak musim kemarau pada Mei lalu, sekitar 145 unit keramba areal Sungai Menggala di Kecamatan Menggala Tulang Bawang mengalami kekeringan.
Ikan patin banyak yang mati, sedangkan udang banyak yang mengalami stres. Dalam satu hari sebanyak 300 ekor ikan patin yang mati. Menurut Agus, peternak di daerah itu sebelum kemarau hasil panen ikan patin mencapai 6.000 ekor ikan hingga satu ton.
Setelah kemarau ini, produksi ikan menurun hingga 300 kilogram. “Jauh menurun jika dibandingkan saat sebelum kemarau. Sekarang pendapatan petani ketika panen hanya Rp 4,6 juta,” ujar agus.
Dia mengungkapkan, dengan perhitungan harga ikan patin Rp 18 ribu per kilogram dikalikan 300 kg hasil panen. Dalam kondisi normal panennya bisa dua kali lipat penghasilan mereka, kata Agus pengelola keramba ikan.
Hasan peternak ikan di daerah ini mengatakan, penurunan ketersediaan air tawar itu disebabkan air surut dan tidak bisa mengairi keramba maupun air Sungai Menggala.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu