Jakarta, Aktual.co — Uni Eropa menuduh Google Inc mencurangi konsumen dan pesaingnya dengan mendistorsi hasil pencarian Internet, yang hanya menguntungkan layanan perbelanjaan milik Google.

Tuduhan tersebut dilontarkan, setelah Uni Eropa melakukan penyelidikan lima tahun dan diperkirakan mengubah aturan niaga di dunia maya.

Uni Eropa juga memulai penyelidikan anti-monopoli terhadap sistem operasi Android, unsur kunci Google dalam mempertahankan pendapatan iklan ketika semua orang berpindah ke layanan selular.

Komisioner membawahkan urusan persaingan usaha Uni Eropa, Margrethe Vestager, mengatakan telah mengirim surat dakwaan kepada perusahaan itu, yang kini menguasai pasar mesin pencari Internet asal Amerika Serikat.

Google mempunyai waktu 10 pekan untuk merespon dakwaan Uni Eropa.

Dalam hal layanan perbelanjaan, dakwaan dari Uni Eropa telah sejak lama menerima sejumlah komplain mengenai produk hasil pencarian Google terkait hotel, penerbangan, dan berbagai hal lainnya.

“Saya khawatir perusahaan itu mempunyai keuntungan yang tidak adil terhadap layanan perbelanjaan milik sendiri. Hal ini tentu saja melanggar aturan anti-monopoli,” kata Vestager, dilansir dari Reuters, Kamis (16/4).

Vestager menambahkan bahwa Google akan diberi sanksi jika terbukti memanfaatkan mesin pencari yang “hampir memonopoli” Eropa untuk menyingkirkan kompetitor layanan “Google Shopping” pada tujuh tahun terakhir.

Komisi anti-monopoli Uni Eropa berwenang memberi denda sampai 10 persen dari penjualan tahunan sebuah perusahaan. Dalam kasus Google, prosentase tersebut dapat bernilai sekitar 6,2 milyar euro.

Jika komisi tersebut menemukan pelanggaran, mereka juga berwenang meminta perubahan aturan praktik bisnis sebagaimana terjadi pada 2004 terkait kasus perusahaan perangkat lunak Microsoft dan pada 2009 dalam kasus produsen prosesor Intel.

Denda terbesar yang pernah dikeluarkan oleh komisi anti-monopoli adalah sebesar 1,09 milyar euro kepada Intel.

“Kasus ini lebih besar dibanding Microsoft dan dapat mengubah lanskap sektor digital pada tahun-tahun mendatang,” kata pengacara pembela anti-monopoli dari DLA Piper, Bertold Baer-Bouyssiere, di Brussel.

Google membantah tuduhan Uni Eropa dan menyatakan bahwa pihaknya tetap menghormati prinsip kompetisi sehingga menguntungkan konsumen.

“Android adalah pemain kunci yang memunculkan kompetisi dan memberi pilihan bagi konsumen. Produk ini juga menekan harga menjadi semakin murah bagi semua orang (saat ini terdapat lebih dari 18.000 perangkat berbeda),” tulis Google dalam posting blog resminya.

Artikel ini ditulis oleh: